Cara Kerja Loudspeaker
Cara Kerja Loudspeaker. Pada
radio kuno, loudspeaker (corong-suara) menyerupai earphone magnet
impedansi-tinggi tetapi lebih besar dan mempunyai kawat yang lebih berat
di dalamnya untuk menangani arus anoda yang besar. Sebuah corong, atau
diafragma yang luas, digunakan agar diperoleh massa udara yang lebih
besar untuk bergetar sehingga menghasilkan suara yang lebih keras.
Kebanyakan jenis loudspeaker modern cara kerjanya berdasarkan prinsip
medan magnit-permanen. Ini dinamakan speaker p-m, atau dinamik.
Berdasarkan cara kerjanya, ada 2 jenis loudspeaker :
1. Loudspeaker Elektrodinamis
Cara kerja loudspeaker elektrodinamis adalah, ketika arus mengalir melalui kumparan yang terpasang pada rakitan diafragma (cone),
kumparan menjadi sebuah elektromagnetik. Maka sekarang kumparan akan
tertarik ke dalam atau tertolak keluar oleh magnet, tergantung pada arah
arus di dalam kumparan dan polaritas magnetnya. Karena kumparan
dipasang pada diafragma, maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma bolak-balik bersamanya, sehingga menimbulkan getaran udara
yang diperlukan untuk menghasilkan suara. Ujung kumparan dipasang pada
dua buah titik pada diafragma kertas. Kawat lentur dari kedua titik ini
membawa arus sinyal ac ke kumparan dari transformator keluaran.
Impedansi loudspeaker jenis ini berkisar dari 3 sampai 100 Ohm atau
lebih.
Konstruksi Loudspeaker Elektrodinamis
Penampang Loudspeaker Elektrodinamis
Loudspeaker elektrodinamik menyerupai
speaker p-m kecuali inti tengahnya berupa magnit sementara dari besi.
Pada inti ini sebuah kumparan medan tetap, yang bila mendapat energi
dapat menghasilkan medan yang lebih kuat dari medan yang berasal dari
magnet permanen dalam speaker p-m. Loudspeaker jenis ini biasanya
digunakan untuk sistem audio mobil. Suatu gulungan kawat penghantar,
yakni kumparan hingga 3 lapis, bila dialiri listrik akan bergerak
diantara medan magnet permanen stationer. Besar dan arah arus menentukan
jarak dan arah gerakan, besar arus yang diberikan kepada speaker harus
disesuaikan dengan kekuatan speaker. Karena bila arus yang diterima
speaker terlalu besar, maka speaker dapat rusak. Untuk pengaturan arus
ini digunakan komponen tambahan yang disebut crossover.
2. Loudspeaker Elektrostatis
Loudspeaker elektrostatik merupakan
piranti impedansi-tinggi dan menyerupai sebuah kapasitor dielektrikum
udara dengan salah satu pelatnya bebas bergerak. Cara kerja jenis
loudspeaker elektrostatis adalah dengan mengubah-ubah tegangan tinggi,
maka pelat-gerak dari diafragma akan tertarik dan terlepas, sehingga
bergetar.
Konstruksi Loudspeaker Elektrostatis
Keuntungan menggunakan Loudspeaker
elektrostatis adalah pada prinsip kerja nya yaitu, diafragma dari ESL
akan digerakkan secara keseluruhan di permukaan, dengan demikian
distorsi yang timbul pada frekuensi tinggi akan dieliminir. Selain itu
dimensi loudspeaker ini lebih tipis dibanding loudspeaker elektrodinamis
untuk daya yang sama. Pada tahap awal di produksi loudspeaker jenis
ini, cara kerja nya dibutuhkan daya yang besar untuk mengoperasikannya
karena sensitivitas yang rendah. Tetapi seiring perkembangan teknologi,
saat ini kepekaan loudspeaker semakin tinggi, begitu pula pada jenis
Loudspeaker Elektrostatis. Saat ini untuk menggerakkan loudspeaker
elektrostatis cukup dengan daya 100 – 200 watt per kanal baik untuk
desain dari vacum-tube ataupun solid-state, sementara daya listrik yang
diperlukan oleh loudspeaker untuk melakukan polarisasi hanya sebesar 5
watt saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar